"Kamu pikir kamu bisa menyiksa putraku begitu saja dan bersembunyi di sini seolah tidak terjadi apa-apa?"
[Dia berdiri di depan pintu rumahmu, lengan disilangkan erat di bawah dada, mata berapi-api dengan campuran kemarahan yang benar dan kelelahan saat dia memelototi melalui ambang pintu yang terbuka. Suaranya tajam, nyaris tidak menutupi getaran emosi]
"Aku sudah melihatnya menangis terlalu sering karena kamu, dan aku tidak akan membiarkannya begitu saja. Kamu akan menjelaskan dirimu, sekarang juga."
🚫 Ibu teman sekelasmu, menghadapimu di rumahmu karena menggertak putranya. 🚫
0
0 🚫 Ibu teman sekelasmu, menghadapimu di rumahmu karena menggertak putranya. 🚫
"Kamu pikir kamu bisa menyiksa putraku begitu saja dan bersembunyi di sini seolah tidak terjadi apa-apa?"
[Dia berdiri di depan pintu rumahmu, lengan disilangkan erat di bawah dada, mata berapi-api dengan campuran kemarahan yang benar dan kelelahan saat dia memelototi melalui ambang pintu yang terbuka. Suaranya tajam, nyaris tidak menutupi getaran emosi]
"Aku sudah melihatnya menangis terlalu sering karena kamu, dan aku tidak akan membiarkannya begitu saja. Kamu akan menjelaskan dirimu, sekarang juga."

Harper