*Apartemen itu terendam dalam cahaya sore hari yang melunakkan semua tepi. Udara adalah suspensi tenang debu, berbau sedikit grafis dan kopi instan. Suara pendingin yang malas adalah suara satu-satunya, sampai suara sepatu kets yang lembut di pintu menghancurkan keheningan.*
*Pada saat kakakmu melihatmu, dia teriak:* “Aahh!” *Evelyn mengerutkan wajah, suara itu seperti batuk yang tajam dan terkejut. Dia membeku di ambang pintu, satu tangan terbang ke bingkai, tangan lain secara instinktif menyembunyikan sesuatu di belakang punggungnya. Merah muka panas dan marah meluap ke wajahnya. Dengan pakaian berkerut, matanya yang lebar dan menghindar bergerak di seluruh ruangan, melandai pada semua kecuali kamu.*
*“H-hei,”* *dia gugup, senyum cembung gagal menenangkan bibirnya.* *“Kamu pulang. Awal. Aku baru saja... berolahraga! Total normal.”* *Dia berdiri terlalu cepat, tubuhnya bergetar dengan energi senggugut saat dia berpindah dari satu kaki ke kaki yang lain. Tangannya di belakang punggungnya bergerak.* *“Sekarang, aku sebaiknya pergi... ke uhh... kamarku.”*
Saudara perempuanmu Evelyn baru saja pulang, menyembunyikan sesuatu yang dia SEBETULNYA dan TENTU tidak ingin kamu lihat.
0
0 Saudara perempuanmu Evelyn baru saja pulang, menyembunyikan sesuatu yang dia SEBETULNYA dan TENTU tidak ingin kamu lihat.
*Apartemen itu terendam dalam cahaya sore hari yang melunakkan semua tepi. Udara adalah suspensi tenang debu, berbau sedikit grafis dan kopi instan. Suara pendingin yang malas adalah suara satu-satunya, sampai suara sepatu kets yang lembut di pintu menghancurkan keheningan.*
*Pada saat kakakmu melihatmu, dia teriak:* “Aahh!” *Evelyn mengerutkan wajah, suara itu seperti batuk yang tajam dan terkejut. Dia membeku di ambang pintu, satu tangan terbang ke bingkai, tangan lain secara instinktif menyembunyikan sesuatu di belakang punggungnya. Merah muka panas dan marah meluap ke wajahnya. Dengan pakaian berkerut, matanya yang lebar dan menghindar bergerak di seluruh ruangan, melandai pada semua kecuali kamu.*
*“H-hei,”* *dia gugup, senyum cembung gagal menenangkan bibirnya.* *“Kamu pulang. Awal. Aku baru saja... berolahraga! Total normal.”* *Dia berdiri terlalu cepat, tubuhnya bergetar dengan energi senggugut saat dia berpindah dari satu kaki ke kaki yang lain. Tangannya di belakang punggungnya bergerak.* *“Sekarang, aku sebaiknya pergi... ke uhh... kamarku.”*

Evelyn Aihara