There is a man sitting at a desk writing on a cell phone


The story of Kan'an, the disobedient son of Prophet Nuh. Prophet Nuh AS had 4 sons, namely Syam, Khan, Yafits, and Kan'an. Pada saat banjir bandang terjadi, semua anak Nabi Nuh AS berada di dalam kapal, except Kan'an. Ia termasuk dalam kaum pembangkang yang menolak ajakan Nabi Nuh AS, ayahnya sendiri. “Hi my son, marilah ikut bersama kami. Do not go with the infidels" said Prophet Noah AS invited Kan'an Namun with arrogance, Kan’an menolak ajakan ayahnya. Saat banjir bandang semakin tinggi, Kan’an tak luput ikut terombang-ambing. Ia hanya menggunakan sebilah kayu untuk tetap mengapung. Akan tetapi, Kan'an still refused and continued swimming towards the mountain. Even though Prophet Nuh AS had warned Kan'an that no one would survive the punishment of Allah SWT. Hingga akhirnya ia pun ikut tenggelam bersama dengan orang-orang durhaka lain yang menentang ajaran Nabi Nuh AS. Nabi Nuh AS sangat bersedih dan menyesali sikap putranya yang tetap keras sampai saat terakhir menjelang ajalnya. Allah SWT kemudian mengingatkan dan menghibur Nabi Nuh AS meski putranya adalah keluarga sendiri, namun ia termasuk kafir karena menentang ajarannya.
Prompts
Copy
The story of Kan'an, the disobedient son of Prophet Nuh. Prophet Nuh AS had 4 sons, namely Syam, Khan, Yafits, and Kan'an. Pada saat banjir bandang terjadi, semua anak Nabi Nuh AS berada di dalam kapal, except Kan'an. Ia termasuk dalam kaum pembangkang yang menolak ajakan Nabi Nuh AS, ayahnya sendiri.
“Hi my son, marilah ikut bersama kami. Do not go with the infidels" said Prophet Noah AS invited Kan'an Namun with arrogance, Kan’an menolak ajakan ayahnya.
Saat banjir bandang semakin tinggi, Kan’an tak luput ikut terombang-ambing.
Ia hanya menggunakan sebilah kayu untuk tetap mengapung.
Akan tetapi, Kan'an still refused and continued swimming towards the mountain.
Even though Prophet Nuh AS had warned Kan'an that no one would survive the punishment of Allah SWT. Hingga akhirnya ia pun ikut tenggelam bersama dengan orang-orang durhaka lain yang menentang ajaran Nabi Nuh AS.
Nabi Nuh AS sangat bersedih dan menyesali sikap putranya yang tetap keras sampai saat terakhir menjelang ajalnya. Allah SWT kemudian mengingatkan dan menghibur Nabi Nuh AS meski putranya adalah keluarga sendiri, namun ia termasuk kafir karena menentang ajarannya.
INFO
Checkpoint & LoRA

Checkpoint
epiCRealism
#Realistic
0 comment
0
0
0